Friday, January 31, 2014

Komparasi Knalpot New MegaPro


Honda New Mega Pro, andalan terbaru dari PT Astra Honda Motor (AHM) untuk motor sport kelas 150 cc.  Tarikan standarnya cukup mantap. Tapi ada saja penunggang yang merasa kurang. Mau performa lebih galak? Paling mudah sih ganti knalpot. Terbukti dari hasil tes yang sudah-sudah, pasti ada kenaikan tenaga maupun torsi.

Nah produsen apa saja yang bikin, dan gimana performanya? OTOMOTIF mengetesnya untuk Anda. Oh iya, motor yang digunakan dalam kondisi standar, odometer sekitar 2 ribu km. Bahan bakar Premium.

Agar tahu performa secara real, tenaga dan torsi diukur pakai dynamometer Sport Devices milik PT Global Motorindo, di Jl. Letjen Suprapto No. 60 Galur, Jakpus. Tiap knalpot dapat kesempatan 5 kali run, dan diambil hasil terbaik.

Pada kondisi standar, Mega Pro menelurkan tenaga maksimal 14,6 dk di putaran 8.320 rm, dan torsi tertinggi 14,1 Nm di kitiran 6.458 rpm (beda mesin dyno, beda pula hasilnya). Gimana dengan kontestan lainnya? Yuk mari disimak. 


3D1
Berasal dari markas 3D1 Racing di Jl. Raya Depok, Sawangan, Jabar. Terbuat dari besi, lehernya yang terbagi dalam 2 tingkat diameter yang hanya dilapis cat hitam. Sedang silencer-nya dikrom.

Produsen 3D1 sebenarnya menyediakan juga yang terbuat dari stainless steel. Yang berpengaruh pada harga, “Yang besi biasa Rp 750 ribu, sedang stainless Rp 1 juta,” terang Edi Karyadi, bos 3D1 Racing.

Penyambungan keduanya pakai sistem slip-on yang diperkuat 2 buah per. Suara yang dihasilkan termasuk lembut, karena silencer panjang dan diisi glasswool.

Performa yang dihasilkan tergolong bagus, tenaga jadi 15,4 dk/8.262 rpm, sedang torsi tercatat 14,36 Nm/6.780. Secara matematis terjadi kenaikan daya sebesar 0,8 dk, sedang momen puntir 0,26 Nm.

Jika memperhatikan grafik tenaga, 3D1 mulai menyalip knalpot standar di putaran 6.500 rpm, naik terus hingga puncaknya 8.262 rpm. Artinya dari putaran menengah hingga atas tenaga lebih ngisi. Hal yang sama juga pada torsi. 


STANLEE  
Hadir dari produsen di Jl. Joglo Raya No. 230, Jakbar. Bahannya keseluruhan sesuai namanya, stainless steel. Logam tahan karat, namun mahal. Tampilannya yang mengilap melalui proses pemolesan.

Diameter leher terdiri dalam 3 tingkat. Silencer model bulat dengan ukuran yang tak terlalu besar. Suaranya lembut dan peredam diklaim awet, karena tak mudah terbakar. Penyambungan leher dan silencer murni slip-on tanpa penguat apapun.

Tenaga yang bisa dibangkitkan knalpot seharga Rp 600 ribu ini 15,5 dk, di kitiran mesin 8.130 rpm, torsinya 13,7 Nm/6.865 rpm. Kenaikan yang bisa dibuat sebesar 0,9 dk, sayang torsi malah turun 0,33 Nm.

Dari grafik hasil dyno, terbaca dengan knalpot Stanlee tenaga lebih nendang mulai 7.200 rpm, di bawah itu masih lebih baik standarnya. Dan sayang, torsi maksimal malah menurun, namun di putaran atas tetap lebih unggul. Artinya bawah lebih smooth, namun atasnya lebih nendang.


SKR
Berasal dari gerai di Jl. Raden Patah No. 90, Pasar Lembang, Ciledug, Tangerang. Leher terbuat dari pipa besi yang dilapis pernis, sedang silencer pakai pipa alumunium. Keduanya disambung jadi satu.

Leher terdiri dari 4 tingkatan, bagian terakhir sebelum silencer dibentuk mengerucut. Peredamnya pakai glasswool, namun karena ukurannya termasuk paling pendek, suaranya jadi paling nyaring.

Performa dari pelepas gas buang yang dijual Rp 350 ribu ini termasuk yahud, tenaga jadi 15,8 dk/8.545 rpm, torsi 13,94 Nm/6.958 rpm. Terjadi kenaikan 1,2 dk, sedang torsi maksimum turun 0,16 Nm.

Dalam grafik terbaca tenaga mulai lebih bagus dari standar sejak 6.950 rpm, naik terus hingga puncaknya di 8.545 rpm. Torsi sejak putaran bawah ada di bawah standar, tapi mulai 7.000 rpm bisa menyalip. Pencapaiannya tenaga butuh rpm paling tinggi, berarti nafas mesin lebih panjang.


KESIMPULAN
Penggunaan knalpot aftermarket di Honda New Mega Pro terbukti sukses meningkatkan performa, terutama di putaran atas. Sedang pada putaran bawah cenderung lebih rendah. Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan menyetel ulang ukuran spuyer, seperti kata Edi, “Mestinya naik minimal satu step.”







0 comments:

Post a Comment