Sunday, September 2, 2018

Pikir-pikir dulu bro kalau mau pakai cairan anti bocor, baca dulu sini


Salam otomotif-

Sebagai pengguna kendaraan bermotor pasti paling takut dong sama masalah "bocor". Apalagi kendaraan roda dua, duh paling nyusahin, tapi di era modern ini udah agak terbantu dengan kemunculan ban tubless. Ban tubless sendiri tidak seperti ban biasa, dan tentunya sedikit lebih aman dari ban model biasa. Saat terkena paku, ban tubles tidak langsung bocor, tapi paku masih tertancap di ban. Tapi kalau kurang diperhatikan oleh si pemiliki motor bisa-bisa angin dalam ban akan berkurang sedikit demi sedikit. Seperti pengalaman saya sendiri beberapa kali ban belakang kena paku, baru sadar setelah 2 hari an ban jadi kurang angin. Ya sebenarnya ban tubless sendiri merupakan ban yang mudah untuk ditambal. Apalagi sudah ada cairan yang katanya bisa menambal lubang di ban dengan sendirinya, selanjutnya saya sebut cairan anti bocor ya. Penggunaan cairan ini tergolong sangat mudah dan efisien, tapi yaa seperti prinsip orang Indonesia, yang instan belum tentu aman haha

Setelah beberapa lama menyelami dunia internet, saya sendiri menemukan fakta yang mengejutkan, bahwa cairan anti bocor tidak selalu aman. Kenapa? Mari simak dulu gaiss..

1) Bisa menutupi lubang tutup pentil
Cairan ini dipercaya bisa menutupi lubang tutup pentil. Ingat ya tutup pentil, nyebutnya jangan salah, kalo pentil yang lain lagi nutupnya pakai kutang hahaa loh kok malah bahas pentil yang lain.......
Gini, kenapa bisa menutup lubang tutup pentil? Ketika cairan masuk ke lubang tutup pentil, maka dalam beberapa waktu dan kasus tertentu cairan ini bisa mengeras, apalagi kalau cara masukinnya salah dan tidak sesuai dengan prosedur pemakaian, bisa-bisa cairan mengeras dan menutupi lubang tutup pentil. Alhasil harus ganti tutup pentil lagi agar tutup pentil dapat bekerja sebagaimana mestinya. Nah kan malah ribet...

2) Merusak bagian dalam ban dan velg
Cairan anti bocor ini mengandung zat-zat kimia yang bersifat korosif. Nah ketika diaplikasikan dalam waktu yang lama maka komponen dalam ban (termasuk ban dalam) akan terkena sifat korosif, dan mengakibatkan bagian dalam ban rusak. Apalagi kalau cairan bersentuhan langsung dengan velg, maka velg bisa berkarat dan nantinya akan lapuk dengan sendirinya. Kalau sudah terkena efek ini waduh bisa keluar duit banyak. Bukanya untung malah rugi.


3) Mengganggu keseimbangan dalam hubungan berkendara
Hal ini terjadi karena adanya cairan di dalam ban. Secara logika, ketika ban terisi cairan maka bobot ban akan bertambah sehingga manambah massa ban, apalagi cairan yang masih cair di dalam ban akan ikut berputar ketika ban juga berputar, hal ini kelas mengurangi keseimbangan ban. Apalagi kalau ban yang dipakai merupakan ban tipe hard, dimana ban akan menjadi lebih keras ketika terisi cairan.



Nah, pada dasarnya teknologi dibuat untuk meringankan kerja manusia. Dan inovasi diperlukan untuk menutupi kekurangan dari teknologi yang diciptakan sebelumnya. Dalam kasus ini mungkin cairan anti bocor masih berupa teknologi, semoga nantinya akan mendapat inovasi dimana cairan anti bocor aman untuk digunakan..

Tergantung kalian juga mau pakai atau enggak, tapi dengan konsekuensinya masing-masing lho yaa..






0 comments:

Post a Comment